Sabtu, 04 Februari 2012

Jum'at, 03 Februari 2012

Ini Jumat pertama pada bulan Februari 2012, dan kalau dilihat jadwal yang akan menyampaikan khutbah pada hari ini adalah Ustad Yono, S. Hi ,ustad muda yang asli berasal dari jawa barat ini merupakan salah satu khotib langganan, dikarenakan penyampaiannya yang jelas dan tertib, serta wawasan yang luas dalam beberapa ilmu.
Hari ini, ustad yang merupakan alumni Fakultas Syari’ah IAIN Sunan Ampel Surabaya tersebut mengupas tentang Surat Al-Lail. Surat ke-92 yang diturunkan di Makkah itu disampaikan secara apik dan menarik.

Diawal surat tersebut Alloh bersumpah dengan ‘’demi malam’’ dan diikuti ayat ke-2 yang bersumpah dengan menggunakan ‘’demi siang’’, ini artinya bahwa seperti yang disebutkan dalam ayat lain bahwa Alloh menciptakan segala sesuatu di muka bumi ini secara berpasang-pasangan. Penciptaan ini juga bukan serta merta sesuatu yang tak ada hikmah didalamnya, namun ada beberapa hal yang terselip dalam penciptaan berpasangan tadi, yang antara lain Alloh ‘’memanjakan’’ makhluk dengan diberi perasa untuk menikmati perbedaan jenis tersebut, juga untuk menegakkan ukhuwah.
Dan terpenting lagi, dalam proses penciptaan makhluk tersebut, sifat-sifat kebesaran Alloh sangat nampak. Ini memberikan stimulus untuk kita agar keimanan kita kepada Alloh makin kuat. Hal ini senada dengan kaidah ushul fikih yang intinya adanya penciptaan alam ini merupakan (dalil naqli) bukti konkrit dan rasional akan keberadaan sang pencipta (Alloh).
Lanjut ke ayat yang ke-5, disana disebutkan mengenai profesi atau pekerjaan manusia yang berbeda-beda. Misalkan, ada yang jadi pedagang, karyawan, pejabat, wakil rakyat, pentolan partai, bisnisman dan lain sebagainya, namun semua itu hanya dikategorikan menjadi 2 macam saja versi surat ini. Yaitu yang disebutkan dalam ayat-ayat betikutnya, yaitu:
1.       Manusia yang diberikan kemudahan oleh Alloh swt.
Kategori yang pertama ini tentunya bukan sembarangan orang yang mendapatkannya, namun pasti ada syarat-syarat sehingga Alloh mau memberikan kemudahan dalam segala hal bagi orang tersebut. Syarat-syaratnya antara lain dalam ayat 5, yakni orang-orang yang mau memberikan (harta) di jalan Alloh dan yang bertakwa.
Dalam hal memberikan harta atau yang lebih dikenal dengan sedekah, ada beberapa keuntungan disana. Pertama keuntungan bagi orang yang melakukannya yaitu mendapatkan balasan yang berlipat dariNya sesuai yang difirmankan, dan manfaat lain yaitu dapat meringankan beban orang-orang yang membutuhkan.
Selanjutnya, mengenai orang yang bertakwa, merupakan makhluk yang paling mulia disisi Alloh. Dan janji Alloh dalam al-qur’an, barangsiapa yang bertakwa kepadaKu, maka aku akan memberikan jalan keluar dan rizki dari arah yang tak disangka-sangka.

Syarat selanjutnya adalah mereka yang membenarkan adanya pahala yang terbaik (surga). Mereka tidak memunafikkan apa yang baik, serta tidak mendustakan apa yang memang meruoakan suatu kebenaran.

2.       Manusia yang diberikan kesulitan oleh Alloh
Selain orang yang mendapatkan kemudahan, kategori yang ke-2 yakni mereka-mereka yang disulitkan oleh Alloh. Disulitkan rezekinya, disulitkan pekerjaannya, disulitkan jodohnya dan sebagainya. Lantas siapakah mereka? Mereka adalah orang-orang yang bakhil (pelit) dan orang-orang yang merasa dirinya cukup (kaya). Artinya adalah orang-orang yang sebenarnya memiliki banyak harta namun dia enggan untuk sedikit berbagi kepada sesama. Lebih-lebih enggan untuk membayarkan kewajibannya. Lalu orang yang merasa cukup tersebut, ia merasa dirinya tidak memerlukan lagi pertolongan Alloh dan tidak bertakwa kepada Alloh.
Selanjutnya, orang yang disulitkan oleh Alloh adalah mereka yang mendustakan pahala yang terbaik. Mengetaui kebenaran, namun tetap saja tidak mau mengakuinya sebagai suatu kebenaran. Yang demikian itu, Alloh akan membalasnya dengan menyiapkan jalan yang sukar.
Setelah kita mengetahui 2 kategori di atas, kita sebaiknya kita mampu mensyukuri apa-apa yang menurut kita sesuatu yang menurut kita itu mendapat bantuan darialloh Swt. Dan sebaliknya, ketika kita merasa mengalamikesulitan dalam beberapa aspek kehidupan, mari kita mulai mengevaluasi diri kita. Apakah penyebabnya karena memang kita terlalu menjadi pribadi yang egois, makanan yang kita makan bercampur dengan barang-barang yang tidak halal ataukah juga kita pernah melakukan hal-hal yang menyakitrihati sesama.
Akhirnya, mari kita tetap dan terus berusaha meningkatkan ketaqwaan kita kepada Alloh, karena dengan modal takwa kita akan memperoleh kebahagiaan di dunia dan di akhiray kelak. Allohu a’lam.

2 komentar:

RadHen Ayu mengatakan... Reply Comment

eeh, gak sinkron banget to? judul.e jumat 03 februari 2012.. tapi isine kok jumat pertama bulan November 2012? emang wes november 2012? nglawan kodrat...='[

Anonim mengatakan... Reply Comment

kesalahannn,,,,=p

Posting Komentar

monggo komentarnya