Rabu, 13 April 2011

RUGI LHO GAK SHUBUHAN,,,,,!!!



(ini hanya seputar tahadduts bi ni’mat, semoga bukan termasuk takabbur, dan Allah senantiasa mengampuniku. Amiin)

Alhamdulillah..
Pagi ini aku masih bisa melaksanakan sholat shubuh secara berjama’ah di masjid. Ini semua pasti tak lepas dari nikmat dan hidayahNya.
Bagiku, atau juga bagi sebagian orang, biasa saja bisa melaksanakn ‘shubuhan’ (istilah pondokan) bareng-bareng. Ya, aku mengatakan bareng-bareng, terkesan sama istilahnya dengan jalan sehat, atau makan-makan, atau aktivitas lain yang sekedar menghabiskan waktu. Memang, secara syar’i untuk sebuah ibadah sholat yang dilaksanakn dengan bersama-sama diistilahkan dengan ‘berjama’ah’. Jama’ah adalah berasal dari bahasa arab, yang artinya sebenarnya adalah bersama-sama/ bareng-bareng.
Namun dalam semua kitab dan buku-buku, kata “jama’ah” tetap dipertahankan keaslian Arabnya dan tidak diterjemahkan ke dalam bahasa kita; bahasa indonesia. (misal, dalam buku ditulis..”alhamdulillah kita telah melaksanakn sholat secara bersama-sama/ bareng-bareng.”). mungkin juga akan terasa asing di telinga kita.
Aku pikir, kata jama’ah tersebut dipertahankan karena mengingat esensi dari ibadah sholat itu sendiri yang sifatnya sangat sakral, apalagi dikerjakan tidak sendirian. Bayangkan saja, satu kebaikan yang dilakukan oleh beberapa orang akan tercipta banyak kebaikan. (tenang mas/mbak bro,,,,itu Cuma murni pendapat dan pemikiranku sang sangat amat minim ilmu, jadi maklum yeee,,,,)
Sholat shubuh hebat??jama’ah shubuh dahsyat??
Itu memang pertanyaan yang sering muncul, yang sebenarnya sudah ada jawabannya. Hanya saja kita saja banyak yang kurang tahu.
Aku disini kan niatnya Cuma belajar nulis, bukan menguraikan masalah hikmah yang membutuhkan banyak pengetahuan, tapi sedikit memberikan gambaran,,boleh dongg,,,
Aku kok pernah dengan kalau waktu shubuh itu Allah mengirimkan malaikat untuk menyaksikan orang-orang yang sholat. Beda lho, melihat dengan menyaksikan. Pastinya bukan sekedar tahu siapa yang sholat, tapi juga akan menjadi saksi untuk orang yang melaksanakan sholat shubuh itu. (inna qur’aanal fajri kaana masyhuuda,,,,kalau tak salah ayatnya kaya gitu.)
Selanjutnya, pahala sholat shubuh terlihat akan beratnya melaksanakannya. Bagaimana tidak mas/mbak bro, waktunya saja pas pagi-pagi buta kaya gitu to??mana kita pasti ngantuk, apalagi kalau malam harus begadang, nonton bola, jaga lilin (kiy, red), ngronda di pos, kerja, dan lainnya.
Nah,,menurutku sih, semakin berat ibadah itu, semakin besar juga balasan yang akan kita terima. Bahkan ni ya, ciri-ciri orang munafik itu salah satunya yang enggan melaksanakan sholat shubuh. Mungkin alasannya ketika kita dipanggil dengan adzan kita malah seolah-olah acuh tak acuh dan mancal kemul.((capede,,,,))
Tak kasih bocoran lagi ya,,,
Orang yang mau melaksanakn sholat shubuh secara berjama’ah juga mendapat keuntungan yang besar dari Allah, apa itu?? Sesuai yang saya dengar dari guru saya ni (bukan dari kitab atau buku, maklum jarang baca. Makanya jadi pendengar setia..tapi ini beneran dari guru ngaji saya, dan guruku dari gurunya, gurunya dari gurunya, gurunya dari gurunya sampa ke tabi’ tabi’in, sampai pada shohabat dan sampai kepada nabi Muhammad. Amin) bahwa yang melaksanakan sholat shubuh secara berjama’ah, maka ia mendapatkan pahala seperti orang yang mendirikan sholat malam semalaman.
Wooowwww....great bukan,,kalau pikiran kita matrey, hitung saja,,,kita dapat pahala melaksanan shubuh, tak termasuk orang munafik, lalu dari jama’ah kita dapat pahala 27 derajat, lalu kita mendapatkan pahala seperti orang yang melaksanakan sholat malam semalam suntuk....manteb, maknyusssss,,,,,
Tertarik??????

0 komentar:

Posting Komentar

monggo komentarnya