Kamis, 10 Juli 2014

Aku Terhantam

hmmmm,,,, lama gak nyapa tempat ini. Udah banyak sarang laba-laba dan bau kotoran kelelawar. jangan-jangan tempat semediku ini udah jadi sarangnya Batman sama Spiderman... haha LOL

Lama gak nulis, bingung juga kalau mau mulai nulis lagi.
tapi mumpung ada waktu kosong, daaaan komputer lagi gak kepake, sementara siyal wifinya kuenceng gini, iseng-iseng mengunjungi tempat semedi ahhh,,,,

Kalau mau bertapa, gak mungkin. Mau curhatt,,, emmm,,, apa yaaa,,,;-)

Sedikit berbagi cerita aja deh yaa,,,
Sore ini serasa pikiran dan otak masih kalut betul. Karena apa??? Hmmm,,,, di hari yang tinggal sedikit hitungannya menjelang momen pentingku, aku masih juga membuat sesorang yang nantinya akan menjadi pendamping dunia-akheratku kecewa, marah, dan mungkin juga harus 'muntab'. Yaa, lagi-lagi memang aku yang salah. Dia yang selalu membelaku di depan keluarganya, memberikan pengertian kepada semuanya, dll. Dia wanita salehah, calon ibu dan istri yang baik. Semoga Alloh memuliakannya. Memberikannya kelapangan hati serta kesabaran. Dan aku juga akan selalu berusaha untuk menjadi imam yang baik.

Di sela-sela kepala yang 'penuh', kuputuskan hari ini untuk menyelesaikan beberapa yang harus diselesaikan. Kuawali dengan menyerahkan belasan kendaraan bermotor yang menjadi tanggunganku selama ini, agar kemudian dilanjutkan oleh orang lain.
Lalu kulanjutkan pergi ke salah bank syariah yang letaknya tak jauh dari tempat dimana aku tinggal. Tabungan yang niatnya tidak akan aku ambil guna untuk Ibadah Umrohku kelak bersama, terpaksa aku ambil untuk tambahan biaya hajat sebulan yang akan datang. Memang nominalnya tidak seberapa, tapi lumayan untuk sekedar biaya wira-wiri. Semoga manfaat.

Setelah beberapa lama, wakktu yang menjelang siang dan hampir sholat dhuhur, jadwal untuk mendampingi teman-teman dari Telkomsel untuk cek lapangan guna acara Ramadhan-an.
Sholat dhuhur, istirahat, sepertinya enak sambil duduk sambil merasakan semilirnya angin surabaya. hehe
Ambil remot, sambil gendong Fatim, mengubek-ubek beberapa channel tv dengan harapan agar tidak menemukan perdebatan tentang hasil QC (Quick Count) Pemilihan Presiden yang sudah berlangsung sejak kemarin. (Akhirnya harus golput juga dehhh,,, T_T).

Ini nih, saat-saat yang mendebarkan,,, ceilehhhh ngapain, bang???? :D
Saat asyik mainan sama Fatim, tiba-tiba ada telepon masuk dari nomor yang tidak aku ketahui namanya.
Namun, setelah terdengar suaranya, aku langsung tahu bahwa beliau adalah orang ke-3 di Kepolisian Daerah Jawa Timur. Aku benar-benar kaget. Pasalnya, aku memang sejak dari rumah mau silaturrahmi ke kediamannya untuk memohon doa restu, namun waktu pula yang sepertinya belum bersahabat. Malahan tiba-tiba beliau yang menghubungi dulu. Aku diharapkan saat itu juga untuk ke kantornya. Aku semakin terheran-heran kenapa. Akhirnya aku kembali ke kamar mengambil jaket, dan langsung meluncur ke Polda. Selama perjalanan masih terasa penasaran ada apa, bertanya dalam hati sendiri. Sesampainya disana bertemu dan bertanya dengan salah seorang bapak-bapak, namun responnya kurang bagus sembari melihatku dari bawah hingga atas. Bapak-bapak tersebut mungkin heran kenapa orang yang memakai celana kotor dan sandal jepit ini mencari orang nomor 3 di jajajaran Polda Jatim tersebut.

Sesampainya di gedung Irwasda yang jaraknya cukup jauh dari tempat parkir tadi, akhirnya aku bertemu dengan beberapa orang yang aku kenal. Mereka menyapa dengan ramah dan menyenangkan.
 Aku diantar ke ruangan Pak Ir, beliau menyambut dengan tatapan serius. Usut punya usut memang beliau ingin bertemu denganku, sama sepertiku. Setelah beberapa saat kami mengobrol, tiba-tiba beliau berubah lebih serius lagi. Dan baru kali ini aku merasa takut bertemu beliau. Dan ternyata tahu kenapa?? Allohhhhh.... beliau melontarkan beberapa kalimat yang saaaaangat menampar, bahkan rasanya benar-benar menusuk ke hati. Malu, sedih, takut, semuanya bercampir jadi satu.
Aku yang di perjalanan sudah tamak karena barangkali diberikan sesuatu oleh beliau, dan seketika itu juga aku teringat banyak kesalahan yang aku lakukan beberapa hari ini kepada siapapun, aku yang terlalu memikirkan dunia beserta materi isinya, yang aku dapat dan aku keluarkan. Termasuk saat ini yang aku memang membuat calon pendampungku marah dan kecewa. Itupun menjadi sasaran beliau. Tak ada yang terlewatkan. Aku hanya mampu tertunduk. Tak banyak kata. Tak kuasa menyangkal ataupun mencari alasan. Karena memang aku salah. Badan terasa dingin dan berkeringat. Kaki dan tangan seperti tak bertenaga. Dan tubuh seolah tak bergairah lagi untuk melangkah.
Tapi harus diambil hikmahnya, beruntung sosok seperti beliau masih memperhatikanku. Dan ada hadiah berupa amanah yang besar. Semoga diridhoi. Amiinn



Al-Jihad, 10072014
Ramadhan kareem 12, 1435 H

0 komentar:

Posting Komentar

monggo komentarnya